Rabu, 23 Juni 2010

Mendongkrak Mobil


Pabrikan telah merancang agar proses mendongkrak bisa dilakukan semudah mungkin. Sayangnya tidak semua pengemudi bisa melakukannya dengan cara yang benar.

Salah satu yang kerap dianggap sebagai penyebabnya adalah letak penyimpanan peralatan dongkrak yang dibuat menyempil untuk menghemat ruang dan memudahkan saat pengambilannya. Namun dampak negatifnya pengemudi merasa asing terhadap benda vital ini.

Dampaknya baru terasa saat keadaan darurat menerpa. Ramuan tergesa-gesa bercampur rasa panik dan dilarutkan oleh pemahaman yang kurang dalam tentang tata cara mendongkrak sukses menghasilkan situasi yang semakin buruk.

Itu sebabnya harus dipahami bagaimana cara mendongkrak yang benar. Langkah pertama adalah melakukan pengenalan terhadap mobil dengan mengetahui letak dongkrak dan perkakas (tool kit), serta titik-titik penempatan dongkrak. Hal-hal ini bisa dilihat di Buku Panduan Pemilik Kendaraan.

Dalam keadaan darurat, misalnya saat ban tiba-tiba kempis, padahal Anda berada di lalu lintas yang padat, hal pertama yang harus dilakukan adalah menepikan mobil ke tempat yang aman.

Selanjutnya posisikan mobil di bidang yang rata agar tetap seimbang saat diangkat. Setelah baut roda dikendurkan, siapkan dongkrak dan keluarkan ban cadangan.

Di fase ini Anda harus memastikan area tempat dongkrak berdiri adalah area yang padat. Supaya dongkrak tidak amblas ketika tumpuan beban telah berpindah dari ban ke kaki dongkrak.

Barulah kemudian Anda mencari titik tumpu yang tepat di beberapa bagian mobil. Inilah tahap yang kerap luput dari perhatian sang pengemudi. Selama ini mendongkrak identik dengan mengangkat mobil dengan tumpuan di bagian kolong.

Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, namun tidak selamanya benar. Atas nama kemudahan, beberapa jenis mobil menempatkan titik tumpu di posisi yang mudah dijangkau.

Misalnya di frame body bagian bawah. Hal ini biasanya diterapkan pada mobil-mobil ber-ground clearance rendah seperti sedan. Sehingga pengemudi tidak perlu ngolong untuk mendongkrak mobil. Titik tumpu semacam ini pun ada beberapa macam, bisa berupa 4 spot yang memang dikhususkan sebagai titik tumpu. Namun ada juga yang titik tumpunya berada di sepanjang garis frame body kanan-kiri.

Mendongkrak dari bagian samping juga sering diaplikasi oleh mobil-mobil buatan Eropa. Sebenarnya ini menggunakan titik tumpu yang sama yaitu menggunakan frame body bagian samping bawah. Namun di mobil Eropa biasanya sudah tersedia lubang untuk memasukkan batang dongkrak ke rangka mobil.

Untuk mobil-mobil konvensional terutama yang menggunakan sasis tangga (ladder frame) dongkrak bisa ditempatkan di lower arm atau tulang sasis. Setelah roda terangkat, maka urutan selanjutnya berlangsung intuitif. Ban yang kempis dilepaskan dan diganti dengan yang cadangan.

Kemudian pasang dan kencangkan baut roda tapi jangan langsung dikunci. Lakukan pengencangan baut roda dengan urutan menyilang. Penguncian baut baru dilakukan jika roda telah diturunkan dan dongkrak dilepaskan.

Selesai? Tunggu dulu, pastikan untuk menaruh kembali peralatan dongkrak pada tempatnya. Hal ini perlu demi mencegah alat-alat itu terlempar ketika mobil sedang berjalan.

Aneka dongkrak
Secara garis besar, dongkrak terbagi dalam 2 jenis. mekanis dan hidraulis. Dongkrak mekanis menggunakan mekanisme drat seperti baut untuk meninggikan titik penampang.

Dongkrak ini juga sering disebut dengan dongkrak gunting. Meski membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengoperasikannya namun ia memiliki kelebihan di bentuknya yang ringkas saat terlipat, dan bobotnya yang relatif ringan.

Sementara dongkrak hidraulis mengaplikasi sistem fluida dalam memberi tekanan. Itu pun terbagi lagi, ada yang jenis botol atau yang model buaya. Dongkrak buaya memiliki performa keseluruhan yang lebih baik. Namun bobotnya berat dan ukurannya besar sehingga kurang praktis untuk ditaruh di bagasi.

Sedangkan dongkrak elektrik adalah dongkrak effortless yang amat memudahkan. Prinsip kerjanya seperti dongkrak gunting namun ulirnya diputar dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk sumber tenaga berasal dari lighter atau soket kelistrikan di mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar